Selasa, 16 April 2013

Resume "Monitoring Corruption: Evidence From a Field Experiment in Indonesia" oleh Benjamin A. Olken


what's up anak nongkrooong? let's party !
kali ini ane menyampaikan sedikit hasil resume tentang  "Monitoring Corruption: Evidence From a Field Experiment in Indonesia" oleh Benjamin A. Olken
 korupsi maning korupsi maning.... langsung aja kita simak deretan terdahsyat 10 sampai 1.. bekicot! 

Paper ini menyajikan hasil percobaan lapangan secara acak dalam mengurangi korupsi di lebih dari 600 proyek jalan desa di Indonesia. Eksperimen ini dimulai di masing - masing desa tersebut yang akan memulai pelaksanaan pembangunan jalan desa sebagai bagian dari proyek pembangunan nasional dalam skala desa. Pada awal eksperimen, beberapa desa diberitahu bahwa dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan di desa tersebut , proyek mereka akan di audit oleh auditor dari pemerintah pusat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar dampak pengamatan atau monitoring secara eksternal. 

Hasil audit yang dilakukan oleh pemerintah pusat ini memusatkan perhatian pada beberapa kemungkinan tindak kriminal khususnya korupsi pada pelaksanaan proyek pembangunan jalan desa. Hasil dari pelaksanaan audit ini nantinya akan dibacakan atau disampaikan dalam sebuah forum desa, sehingga akan menimbulkan sebuah sanksi sosial yang besar apabila benar - benar ditemukan kecurangan.

Penulis melakukan eksperimen untuk mengetahui dampak internal dalam proyek pembangunan jalan desa tersebut. Pemantauan internal melibatkan 100 partisipan yang merupakan warga desa guna turut andil dan berpartisipasi dalam proses pelaksanaan proyek pembangunan jalan desa. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pengaruh signifikan dari pihak elit yang mana dalam hal ini adalah pemerintah desa. Sehingga warga pun bisa turut andil dalam mencegah berbagai tindak penyimpangan yang mungkin saja terjadi dalam proses pembangunan jalan desa.

Hasil eksperimen mengenai pemantauan korupsi terhadap pelaksanaan proyek pembangunan jalan desa yang dilakukan oleh penulis baik secara eksternal mau pun internal menghasilkan dampak yang cukup berarti.

Pertama, dari sudut eksternal di mana desa yang melaksanakan proyek pembangunan tersebut   di mana diadakan audit oleh pemerintah pusat terhadap dana pembangunan yang telah diterima, namun pekerjaan belum dimulai, ternyata mampu mereduksi tingkat "biaya yang hilang" dari persentase sebesar 27,7% menjadi 19,2% poin. 

Senin, 01 April 2013

C.O.S.O



Salam Damai,

Hallo anak nongkrong yang sukanya K E P O, lau lau pade tau  kaga apa itu COSO????

Nah iya itu bener… COSO adalah Tagline Iklanya Mbah Maridjan, BP sama Ade Ray | oooooo your head ! itu mah ROSO ! 

Nih.. mumpung lagi baik sekarang akan saya “tidokin” apa itu COSO
COSO atau Comitte of Sponsoring Organization of treadway Commision, merupakan inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan utamanya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai sistem pengendalian mereka.
Nah.. FYI aja, COSO itu disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi professional :
·         American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)
·         American Accounting Association (AAA)
·         Financial Excecutives Institute (FEI)
·         The Institute of Internal Auditor (IIA)
·         The Institute of Management Accountant (IMA)
Walaupun disponsori 5 asosiasi namun tetap independen lho, orang-orang yang berada didalamnya berasal dari berbagai kalangan: ada yg dari industri, akuntan publik, bursa efek, dan investor

Menurut COSO, sistem pengendalian internal merupakan suatu proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan :
1.    Efektivitas dan efisiensi operasi
2.    Keandalan pelaporan keuangan
3.    Kepatuhan kerhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang mencakup keseluruhan proses dalam organisasi. Pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan.
Komponen pengendalian intern menurut  COSO adalah :

Selasa, 26 Maret 2013

PERENCANAAN AUDIT

Anggota Kelompok :
Alfin Raafiuddin C1C010067
Aldis Satio P      C1C010068
Rama Abdul F    C1C010069
Aditya Tindi S   C1C010077
Satya Adhy W   C1C010098

A. PENGERTIAN

Perencanaan audit adalah total lamanya waktu yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan perencanaan audit awal sampai pada pengembangan rencana audit dan program audit menyeluruh. Variabel ini diukur dengan menggunakan jam perencanaan audit.  Keberhasilan penyelesaian perikatan audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor.
Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. sifat, lingkup, dan saat perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas.


B. TAHAPAN - TAHAPAN

1. Mendapatkan Pemahaman Tentang Bisnis dan Bidang Usaha Klien
Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus mengetahui pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian transaksi dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. Dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah :
  • Mereview kertas kerja tahun lalu,
  • Mereview data industri dan bisnis klien,
  • Melakukan peninjauan ke tempat operasi klien,
  • Mengajukan pertanyaan ke komite audit,
  • Mengajukan pertanyaan ke manajemen,
  • Menentukan adanya hubungan istimewa,
  • Mempertimbangkan dampak dari adanya pernyataan akuntansi dan auditing tertentu yang relevan.

Selasa, 19 Maret 2013

AUDITOR TANPA STANDAR AUDIT BAGAI BUTIRAN DEBU

Namanya juga manusia dalam hidup pasti memiliki pedoman supaya hidupnya tidak miring-miring ngga penting. Begitupun para auditor yang memiliki pedoman umum untuk membantu auditor dalam audit atas laporan keuangan historis. Pedoman itu adalah Sepuluh Standar Auditing yang Berlaku Umum (generally accepted auditing standars = GAAS) yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar tersebut harus dijadikan pedoman dan pegangan hidup bagi para auditor karena auditor tanpa standar audit bisa-bisa auditor tersesat dan tak tau arah jalan pulang bagaikan butiran debu.......

Ada Sepuluh  Standar Audit yang Berlaku Umum. Dari 10 Standar Audit tersebut dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu :

A. STANDAR UMUM
  1. Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan dan memiliki kecakapan teknis yang memadai sebagai seorang Auditor.
  2. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen dalam semua hal yang berhubungan dengan audit.
  3. Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam melaksanakan audit dan menyusun laporan.

Jurnal "PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KUALITAS AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP TRANSPARANSI INFORMASI"

Untuk para KEPOers yang ingin melampiaskan hasrat keponya teradap jurnal yang berjudul
"PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, KUALITAS AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP TRANSPARANSI INFORMASI" 
mumpung lagi baik hati nih saya kasih rewiewnya bisa langsung klik link di sini dimana hayooo di sini iya di sini

Rabu, 31 Oktober 2012

Tugas Praktik AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Berikut ini Tugas praktik Akuntansi Sektor Publik kasus Pemerintah Kabupaten Tanahmas Raya bisa diunduh pada link di bawah ini.... monggoh
>> tugas ASP-Kab, Tanahmas Raya <<

Marhaban Ya UTS

Rabu, 24 Oktober 2012

Perbandingan Akuntansi Pemerintahan di Indonesia dengan di Australia

Australian Accounting Standards Board (AASB) adalah lembaga pemerintah Australia yang mengembangkan dan memelihara standar pelaporan keuangan yang berlaku untuk entitas di sektor swasta dan publik dari ekonomi Australia.
AASB mempunyai tanggung jawab untuk membuat standar baik sektor publik maupun sektor pribadi dan bebas untuk mencari tim dan staf. The AASB menggunakan kerangka kerja konseptual, yang meliputi Laporan Akuntansi Konsep (SAC 1 Definisi Pelapor dan SAC 2 Tujuan Tujuan Umum Pelaporan Keuangan) yang dikembangkan oleh mantan AASB dan Sektor Publik Dewan Standar Akuntansi (PSASB), untuk mengevaluasi usulan standar akuntansi.
Sejak tahun 2002, AASB mengadopsi Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) untuk periode pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2005. Pada bulan Juli 2004, AASB mengadopsi sejumlah standar yang berlaku dari tahun 2005, termasuk:
  • Standar Akuntansi Australia yang mengadopsi Standar IASB
  • Standar AASB yang mendukung Standar Akuntansi Australia yang mengadopsi IASB
  • Standar AASB Lain yang berlaku untuk entitas jenis tertentu
 GAAP Australia dibuat untuk membantu pengguna antara lain, pemerintahan, auditor, pengguna, regulator, akademisi, dan mahasiswa. Dalam kesempatan kali ini penulis bermaksud menyajikan data yang didapat dari Kementerian Keuangan Australia mengenai standar akuntansi akrual mereka dan memperbandingkannya dengan standar akuntansi akrual dalam negeri. Harapan saya dapat menggali pengetahuan lebih dalam mengenai praktik akuntansi akrual.